Jl. DR. Wahidin Sudiro Husodo No.127, Kebomas, Randuagung, Kec. Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61121

Benteng Lodewijk

Benteng Lodewijk

Lokasi : Desa Tanjung Widoro, Kecamatan Bungah (MAP)

Benteng Lodewijk, dibangun oleh Deandels pada tahun 1808 M di ujung timur muara sungai Bengawan Solo, dekat dengan Pulau Mengare. Dalam pembangunan Benteng Lodewijk membutuhkan tenaga-tenaga kerja dari Sidayu. Diceritakan bahwa Deandels telah menaruh perhatian besar dalam pembangunan Benteng Lodewijk dengan mengerahkan sebanyak 750 orang pekerja. Catatan colonial menyatakan bahwa Benteng Lodewijk berjarak 6 mil dari Gresik dan 5 mil dari pelabuhan Ujung Pangkah, Sidayu. Benteng ini digunakan untuk menghalu pasukan Inggris yang datang dari arah laut Jawa ingin merebut Tanah Jawa dari tangan Bangsa Belanda.

Pemberian nama Lodewijk pada bangunan Benteng mengambil dari nama Raja Lodewijk Napoleon –salah seorang Raja Belanda. Pada tahun 1811 M, puluhan armada Inggris posisi siap menyerang, dan secara tiba-tiba sudah mengepung perairan Gresik. Bangunan Benteng Lodewijk dibangun diatas endapan lumpur yang menjorok ke Selat Madura dan berjarak sekitar 1400 yard dari Pulau Mengare.

Pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Janssens tahun 1811, Pulau Jawa berhasil diduduki pasukan Inggris secara keseluruhan. Pasukan Inggris menduduki Pulau Jawa melalui perjanjian Kapitulasi Tuntang yang ditandatangani pada tanggal 11 September 1811 oleh S.Auchmuty dari pihak Inggris dan Gubernur Jendral  Janssens dari pihak Belanda.

Berdasarkan Naskah Rekomendasi Penetapan No. 432-3/010/TACB-Kab.Gresik/05/12/2016 Benteng Lodewijk ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Kabupaten yang diusulkan ke Peringkat Nasional  pada tanggal 05 Desember 2016 (FILE)

Berdasarkan SK Bupati No. 028/477/HK/437.12/2020 Benteng Lodewijk ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Kabupaten pada tanggal 21 Oktober 2020 (FILE)

 


Related Posts