Setelah Sukses menggelar sosialisasi museum di Bawean tahun lalu, tahun ini Museum Daerah Kabupaten Gresik "Sunan Giri" kembali menggelar Sosialisasi di Pulau Bawean. Bertempat di Pendopo Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Jum'at (9/5). Museum Daerah Kabupaten Gresik "Sunan Giri" kembali menggelar kegiatan Sosialisasi yang bertujuan untuk mengenalkan Museum kepada Masyarakat di Pulau Bawean.
Acara dimulai dengan penampilan tari Japin oleh para siswa UPT SD Negeri 382 Gresik atau eks SD 1 Tanjungori, Kecamatan Tambak, Bawean. Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh Camat Tambak Mohammad Nursyamsi, Camat Sangkapura Umar Junid, Kapolsek Sangkapura AKP Anas Tohari, Danramil 0817/17/18 Kapten Arh Eko Pristiyanto, Kapolsek Tambak Aipda Irawan, Sekcam Tambak Supaji Alatas, Kepala Korwil V Kerja Bawean Sahrani Nur, Kepala UPT Destinasi Wisata Terpadu Wilayah Bawean Suwasis, Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan dan Oahraga (DISPAREKRAFBUDORA) Kabupaten Gresik Mudi Rahayu, S.Sos., M.si, Kepala Sekolah Negeri dan Swasta se-Kecamatan Tambak dan jajaran pegawai di lingkungan Kecamatan Tambak.
Selain menggelar Sosialisasi, Museum Daerah Kabupaten Gresik "Sunan Giri" juga melaksanakan "Lomba Pencak Panganten Bhebien" yang pesertanya merupakan pelajar ditingkat SD/MI se-Kecamatan Tambak dan Sangkapura.
Adapun Pencak Panganten Bhebien adalah peragaan kesenian bela diri yang merupakan kearifan lokal masyarakat di Pulau Bawean yang dimainkan oleh 2 orang yang berlawanan dan bersenjatakan sebilah pedang. Biasanya dimainkan dihadapan sepasang pengantin yang sedang beraanding dipelaminan. Sebagai pengiring musik menggunakan 2 buah kendang yang dimainkan oleh 2 orang dan sebuah gong sebagai elemen dasar serta kenong sebagai tambahan.