Dikker adalah salah satu genre musik tradisi Bawean yang menggunakan rebana. Rebana yang digunakan dikker berukuran besar. Berdiameter 80 cm, rebana yang digunakan ini menghasilkan bunyi berkarakter bass. Syair lagu yang diperdengarkan berasal dari kitab berzanji yang dilagukan dengan irama mendayu dan bertempo lambat. Uniknya, dikker hanya ditampilkan sekali dalam setahun pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Selain itu, penabuh dikker tidak sembarang orang. Biasanya dikker dipimpin oleh sesepuh kampung. Dan pendampingnya ditunjuk sendiri oleh pemimpin dikker.