


Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan, Dan Olahraga(Disparekrafbudpora) Kabupaten Gresik Menggelar Sarasehan Menuju Perbup Pemajuan Kebudayaan Daerah Bertema “Peran Pokdarwis Dalam Pengembangan Wisata Budaya”.
Pada Jumat (25/4).Kegiatan Ini Merupakan Bagian Dari Rangkaian Pekan Kebudayaan Daerah 2025 Yang BerlangsungSelama Tiga Hari, Mulai 24 Hingga 26 April 2025. Bertempat Di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Gresik, Sarasehan Ini Dihadiri Oleh Puluhan Peserta Yang Terdiri Atas Kelompok Sadar Wisata, Pengelola Wisata, Pegiat Pariwisata, Penggiat Budaya, Akademisi, Serta Perwakilan Masyarakat Desa Dari Berbagai Wilayah Kabupaten Gresik.
Sarasehan Ini Menjadi Sebagai Wadah Pertemuan Untuk Bertukar Gagasan Atau Ide Antara Dua ElemenPenting Dalam Pembangunan Daerah, Yaitu Pelestarian Budaya Dan Pengembangan Wisata. Dra Anis Nurul Aini Selaku Kepala Bidang Pariwisata Disparekrafbudpora Kabupaten Gresik Menekankan Pentingnya Sinergi Antara Penggiat Budaya Atau Sejarah Dan Pelaku Pariwisata Dalam Menciptakan Paket Wisata Budaya Berbasis Potensi Budaya Lokal.
"Harapannya, Beberapa Contoh Atau Success Story Dari Para Narasumber Dapat Direplikasi, Bukan Ditiru, Dan Disesuaikan Dengan Kemampuan Serta Potensi Budaya Masing-Masing Desa. Dengan Demikian, Masyarakat Kabupaten Gresik Dapat Meberikan Tampilan Budaya Atau Sejarah Sesuai Dengan Potensi Lokal Yang Ada," Ujar Anis. Lebih Lanjut Anis Menyampaikan Bahwa Sarasehan Ini Menghadirkan Sejumlah Praktisi Dan Tokoh Inspiratif Yang Telah Berhasil Mengelola Potensi Budaya Lokal Menjadi Kekuatan Tampilan Wisata Budaya Dan Sejarah Baru Bagi Desa Desa Yang Ada. Salah Satu Peserta Seminar, Samsul Yang Merupakan Pokdarwis Dari Kroman Gresik, Menilai Pentingnya Sinergitas Yang Kuat Antara Pemerintah, Masyarakat, Dan Pelaku Pariwisata Ia Menyebutkan Bahwa Pendekatan Berbasis Budaya Dapat Melahirkan Peluang Kerja Baru Dan Mandiri Di Tingkat Desa/ Kelurahan.
"ApabilaTerjalin Kolaborasi Yang Baik Antara Pemerintah Dan Masyarakat MemilikPotensiBudaya, Baik Itu Seniman, Budayawan, Pekerja Seni, Maupun Masyarakat Desa/ KelurahanSekitar, Maka Akan Muncul Potensi Baru Dari Akar Budaya Setempat. Hal Ini Dapat Menciptakan Lapangan Kerja Baru Secara Mandiri Di Desa/ Kelurahan," Jelas Samsul.
Selain Itu, Pendiri Giri Simbo Yang Turut Mengisi Materi Dalam Sarasehan Menyampaikan Harapannya Agar Budaya-Budaya Khas Dari Mulai Dari Kerjaan Giri Kedaton Sampai Sekarang Dapat Lebih Diperhatikan Dan Mendapatkan Dukungan Branding Dari Pemerintah Daerah.
"Kami Berharap Adanya Bantuan Dalam Hal Branding Agar Kekayaan Budaya Yang Ada Di Giri Dapat Lebih Dikenal Luas Dan Dimanfaatkan Secara Ekonomi Tanpa Menghilangkan Nilai Budayanya," Ungkapnya.
Penyelenggaraan Sarasehan Ini Menjadi Salah Satu Langkah Konkret Disparekrafbudpora Gresik Dalam Mendorong Transformasi Desa Menjadi Pusat Pertumbuhan Destinasi Wisata Berbasis Budaya. Dengan Menggali Potensi Wisata Budaya Yang Telah Ada Serta Mempertemukan Berbagai Pihak Yang Berkepentingan, Acara Ini Diharapkan Dapat Melahirkan Model-Model Pengembangan Wisata Budaya Yang Dapat Diterapkan Di Berbagai Desa/ Kelurahan Di Kabupaten Gresik. "Sarasehan Ini Diharapkan Dapat Menjadi Ruang Diskusi Dan Sharing Ide Atau GagasanSekaligusInspirasi Bagi Desa-Desa Di Gresik Untuk Mengembangkan Potensi wisata Lokal Sebagai Sumber Destinasi Wisata Yang Berkelanjutan,". Pungkas Anis Nurul Aini.





