Jl. DR. Wahidin Sudiro Husodo No.127, Kebomas, Randuagung, Kec. Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61121

(031) 3981990

Pudak

Pudak

 

Pudak adalah kuliner tradisional khas Kabupaten Gresik yang tidak hanya menjadi sajian khas, tetapi juga simbol dari kearifan lokal masyarakat pesisir utara Jawa Timur. Makanan ini dibuat dari tepung beras, gula pasir atau gula aren, dan santan kelapa, yang kemudian dibungkus dengan ope—pelepah daun pinang—dan dimasak dengan cara dikukus. Ciri khas utama Pudak adalah bungkusnya yang tidak digantikan oleh bahan lain, karena ope memberikan aroma khas sekaligus menjaga kelembaban dan daya tahan makanan. Dalam sejarahnya, Pudak sudah dikenal sejak era Sunan Giri, dan menjadi bagian penting dari budaya kuliner masyarakat yang membutuhkan bekal makanan tahan lama untuk perjalanan jauh, terutama oleh para pedagang dan santri.

Produksi Pudak secara industri rumah tangga dimulai pada tahun 1949 oleh Ny. Tjioe Boen Lay, yang kemudian mendirikan “Toko Pudak Cap Kuda”—sebuah ikon usaha kuliner Gresik. Pudak tidak sekadar produk makanan, tetapi juga simbol perjuangan pasca kemerdekaan dan ketahanan ekonomi keluarga melalui pengolahan pangan lokal. Bentuk dan cita rasa Pudak pun berkembang seiring waktu, tanpa meninggalkan akar tradisinya. Muncul berbagai varian seperti Pudak sagu yang lebih kenyal, Pudak pandan beraroma wangi, Pudak jagung, serta Pudak mini aneka rasa yang sering dijadikan oleh-oleh atau buah tangan dalam acara pernikahan.

Pudak juga mengandung nilai filosofi mendalam. Kepercayaan masyarakat menyebut bahwa Pudak idealnya dikonsumsi dalam jangka waktu tiga hari, yang melambangkan ajaran hidup secukupnya, tidak berlebihan, dan penuh rasa syukur. Filosofi ini menjadi kontrol sosial terhadap sifat rakus dan ambisi berlebih. Di balik kesederhanaan tampilannya, Pudak merepresentasikan harmoni antara alam, manusia, dan budaya, menjadikannya lebih dari sekadar makanan—tetapi juga bagian dari identitas dan kebijaksanaan hidup masyarakat Gresik. Saat ini, Pudak tidak hanya hadir di toko-toko oleh-oleh atau pasar tradisional, tetapi juga disajikan dalam berbagai kegiatan kedinasan dan budaya, bahkan digunakan sebagai elemen promosi dalam materi pariwisata, galeri UMKM, hingga ikon fisik di Alun-Alun Gresik.


Related Posts

Hubungi Kami
Logo

Situs kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Silakan menyetujui Kebijakan Privasi untuk pengalaman terbaik.